perencanaan
PERENCANAAN
PROSES PERENCANAAN
Pengertian
Perencanaan
adalah cara berpikir mengenai persoalan-persoalan sosial dan ekonomi, terutama
berorientasi pada masa datang, berkembang dengan hubungan antara tujuan dan
keputusan – keputusan kolektif dan mengusahakan kebijakan dan program.
Beberapa
ahli lain merumuskan perencanaan sebagai mengatur sumber-sumber yang
langka secara bijaksana dan merupakan pengaturan dan penyesuaian hubungan
manusia dengan lingkungan dan dengan waktu yang akan datang. Definisi
lain dari perencanaan adalah pemikiran hari depan, perencanaan berarti
pengelolaan, pembuat keputusan, suatu prosedur yang formal untuk memperoleh
hasil nyata, dalam berbagai bentuk keputusan menurut sistem yang terintegrasi.
Menurut
Wilson, Pengertian Perencanaan merupakan salah satu proses lain, atau
merubah suatu keadaan untuk mencapai maksud yang dituju oleh perencanaan atau
oleh orang/badan yang di wakili oleh perencanaan itu. Perencanaan itu meliputi
: Analisis, kebijakan dan rancangan.
Ciri-ciri
pokok dari perencanaan umum mencakup serangkaian tindakan
berurutan yang ditujukan pada pemecahan persoalan-persoalan di masa datang dan
semua perencanaan mencakup suatu proses yang berurutan yang dapat di wujudkan
sebagai konsep dalam sejumlah tahapan.
Karena
tindakannya berurutan, berarti ada tahapan yang dilalui dalam perencanaan,
antara lain :
1. Identifikasi Persoalan;
2.
Perumusan tujuan umum dan sasaran khusus hingga target-target yang kuantitatif;
3.
Proyeksi keadaan di masa akan datang;
4.
pencarian dan penilaian berbagai alternative;
5.
penyusunan rencana terpilih.
Syarat-Syarat
perencanaan yang baik :
Logis,
masuk akal;
Realistik,
nyata;
Sederhana;
Sistematik
dan ilmiah;
Obyektif;
Fleksibel;
Manfaat;
Optimasi
dan efisiensi.
Syarat-syarat
perencanaan tersebut ada karena :
Limitasi
dan kendala;
Motivasi
dan dinamika;
Kepentingan
bersama;
Norma-norma
tertentu.
Faktor-faktor
dasar perencanaan :
Sumber
daya (alam, manusia, modal, teknologi);
Idiologi
dan falsafah;
Sasaran
dari tujuan pembangunan;
Dasar
Kebijakan;
Data
dan metode;
Kondisi
lingkungan, sosial, politik dan budaya.
Perencanaan
merupakan hal yang harus kita pahami ketika belajar mengenai Perencanaan
Wilayah dan Kota (PWK). Tanpa memahami makna dari perencanaan
itu sendiri, perencanaan suatu wilayah atau kota tidak akan berjalan dengan
lancar.
Itulah
catatan kuliah penulis tentang Pengertian atau definisi Perencanaan
disertai dengan ciri - ciri, syarat, tahapan dan faktor perencanaan.
Catatan berikutnya adalah tentang Paradigma
Perencanaan dan Model - Model Perencanaan, Jenis
Perencanaan
serta landasan
rasional perlunya perencanaan.
Tahap
Dasar Perencanaan
Menjelang
akhir tahun, adalah saat yang tepat untuk merumuskan perencanaan usaha tahun
mendatang. Berikut ini empat tahap dasar pembuatan perencanaan yang
baik.
Tahap
1:
Menentukan
tujuan atau serangkaian tujuan.
Perencanaan
dimulai dengan keputusan-keputusan tentang keinginan atau kebutuhan perusahaan.
Tanpa rumusan tujuan yang jelas, penggunaan sumber daya perusahaan tidak
efektif.
Tahap
2:
Merumuskan
keadaan saat ini.
Pemahaman
akan kondisi perusahaan sekarang dan tujuan yang hendak dicapai atau sumber
daya-sumber daya yang tersedia untuk pencapaian tujuan, adalah sangat penting.
Karena tujuan dan rencana menyangkut waktu akan datang. Hanya setelah keadaan
perusahaan saat ini dianalisa, rencana dapat dirumuskan untuk menggambarkan
kegiatan lebih lanjut. Tahap kedua ini memerlukan informasi terutama keuangan
dan data statistik.
Tahap
3:
Mengindentifikasikan
segala kemudahan dan hambatan.
Segala
kekuatan dan kelemahan serta kemudahan dan hambatan perlu di identifikasikan,
untuk mengukur kemampuan organisasi dalam mencapai tujuan. Oleh karena itu,
perlu diketahui faktor-faktor lingkungan dalam dan luar yang dapat membantu
perusahaan mencapai tujuannya, atau yang mungkin menimbulkan masalah. Walaupun
sulit dilakukan, antisipasi keadaan, masalah dan kesempatan serta ancaman yang
mungkin terjadi di waktu mendatang, adalah bagian penting dari proses
perencanaan.
Tahap
4:
Mengembangkan
rencana atau serangkaian kegiatan untuk pencapaian tujuan.
Tahap
akhir dalam proses perencanaan meliputi pengembangan berbagai pilihan kegiatan
untuk pencapaian tujuan, penilaian pilihan kegiatan terbaik (paling
memuaskan) di antara pilihan yang ada.
Perencanaan operasional — Presentation
Transcript
1.
Perencanaan Operasional Lilis Muchlisoh, SKM, MKM
2.
Pengertian Menurut George R. Terry perencanaan adalah: “ planning is the
selecting and relating of fact and the making and using of assumption
regarding the future in the visualization and formulating of proposed
activities believed necessary to achieve desired result”. Dalam pengertian
tersebut bisa kita simpulkan antara lain: (1) Perencanaan
merupakan kegiatan yang harus didasarkan pada fakta, data dan keterangan
kongkret. (2) Perencanaan merupakan suatu pekerjaan mental
yang memerlukan pemikiran, imajinasi dan kesanggupan melihat ke masa yang
akan datang. (3) Perencanaan mengenai masa yang akan datang
dan menyangkut tindakan-tindakan apa yang dapat dilakukan terhadap
hambatan yang mengganggu kelancaran usaha.
3.
Perencanaan dalam arti yang seluas-luasnya tidak lain adalah suatu proses
mempersiapkan secara sistematis kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan
untuk mencapai sesuatu tujuan tertentu.
4. Ada
dua alasan dasar perlunya perencanaan. Perencanaan dilakukan untuk
mencapai : a. Protective benefit, Yang dihasilkan dari pengurangan
kemungkinan terjadinya kesalahan dalam pembuatan keputusan, b. Positive
benefit, Ini dalam bentuk meningkatnya sukses pencapaian tujuan tim
organisasi
5.
fungsi perencanaan Untuk Mengimbangi Ketidaktentuan dan Perubahan Untuk
Memusatkan Perhatian kepada Sasaran Untuk Memperoleh operasi yang Ekonomis
Untuk Memudahkan pengawasan
6.
Manfaat Membantu manajemen untuk menyesuaikan diri dengan
perubahan-perubahan lingkungan, Membantu dalam kristalisasi persesuaian
pada masalah- masalah utama, Memungkinkan pimpinan manajer memahami
keseluruhan gambaran operasi lebih jelas, Membantu penempatan tanggung
jawab lebih tepat, Memberikan cara pemberian perintah untuk beroperasi,
Memudahkan dalam melakukan koordinasi di antara berbagai bagian
organisasi, Membuat tujuan lebih khusus, terperinci dan lebih mudah
dipahami, Meminimumkan pekerjaan yang tidak pasti, Menghemat waktu, usaha
dan dana.
7.
Kelemahan Pekerjaan yang tercakup dalam perencanaan mungkin berlebihan
pada kontribusi nyata, Perencanaan cenderung menunda kegiatan, Perencanaan
mungkin terlalu membatasi menajemen untuk berinisiatif dan berinovasi,
Kadang-kadang hasil yang paling baik didapatkan oleh penyelesaian situasi
individual dan penanganan setiap masalah pada saat masalah tersebut
terjadi, Ada rencana-rencana yang diikuti cara-cara yang tidak konsisten.
8. 3
jenis perencanaan (1) Perencanaan Strategis Perencanaan
strategis merupakan rencana jangka panjang (lebih dari 5 tahun) untuk
mencapai tujuan strategis. Fokus perencanaan ini adalah organisasi secara
keseluruhan. Rencana strategis dapat dilihat sebagai rencana secara umum
yang menggambarkan alokasi sumberdaya, prioritas, dan langkah yang
diperlukan untuk mencapai tujuan strategis. Tujuan strategis biasanya
ditetapkan oleh manajemen puncak. (2) Perencanaan Taktis
Perencanaan taktis ditujukan untuk mencapai tujuan taktis, yaitu untuk
melaksanakan bagian tertentu dari rencana strategis. Rencana ini mempunyai
jangka waktu yang lebih pendek (1 - 5 tahun) dibandingkan dengan rencana
strategis. Perencanaan taktis biasanya di buat oleh manajemen puncak dan
manajemen menengah. (3) Perencanaan Operasional Perencanaan
operasional diturunkan dari perencanaan taktis, mempunyai fokus yang lebih
sempit, jangka waktu yang lebih pendek (kurang dari 1 tahun) dan melibatkan
manajemen tingkat bawah.
9.
Perencanaan strategik (strategic planning) adalah proses pemilihan
tujuan-tujuan suatu pembangunan; penentuan strategi, kebijaksanaan dan
program-program strategik yang diperlukan untuk tujuan-tujuan tersebut;
dan penetapan metoda-metoda yang diperlukan untuk menjamin bahwa strategi
dan kebijaksanaan telah diimplementasikan. Perencanaan operasional
(operational planning), memusatkan perhatiannya efisiensi, yang pada
operasi berkenaan operasi sekarang dan terutama bukan effektivitas.
10.
11.
Perencanaan operasional yang khas : 1. Perencanaan produksi (Production
Plans) : Perencanaan yang berhubungan dengan metode dan teknologi yang
dibutuhkan dalam pekerjaan 2. Perencanaan keuangan (Financial Plans) :
Perencanaan yang berhubungan dengan dana yang dibutuhkan untuk aktivitas
operasional 3. Perencanaan Fasilitas ( Facilites Plans) : Perencanaan yang
berhubungan dengan fasilitas & layaout pekerjaan yang dibutuhkan untuk
mendukung tugas. 4. Perencanaan pemasaran (Marketing Plans) : Berhubungan
dengan keperluan penjualan dan distribusi barang /jasa. perencanaan sumber
daya manusia (Human Resource Plans): berhubungan dengan rekruitmen,
penyeleksian dan penempatan orang-orang dalam berbagai pekerjaan.
Perencanaan strategis
adalah proses
yang dilakukan suatu organisasi untuk menentukan strategi
atau arahan, serta mengambil keputusan untuk
mengalokasikan sumber dayanya (termasuk modal dan sumber daya manusia) untuk
mencapai strategi ini. Berbagai teknik analisis bisnis
dapat digunakan dalam proses ini, termasuk analisis SWOT (Strengths,
Weaknesses, Opportunities, Threats), PEST (Political,
Economic, Social, Technological), atau STEER (Socio-cultural,
Technological, Economic, Ecological, Regulatory).
Perencanaan Strategis ( Strategic Planning ) adalah sebuah alat
manajemen yang digunakan untuk mengelola kondisi saat ini untuk melakukan
proyeksi kondisi pada masa depan, sehingga rencana strategis adalah sebuah
petunjuk yang dapat digunakan organisasi dari kondisi saat ini untuk mereka
bekerja menuju 5 sampai 10 tahun ke depan ( Kerzner , 2001 )
Untuk mencapai sebuah strategy yang telah ditetapkan oleh organisasi dalam
rangka mempunyai keunggulan kompetitif, maka para pimpinan perusahaan, manajer
operasi, haruslah bekerja dalam sebuah sistem yang ada pada proses perencanaan
strategis / strategic planning ( Brown , 2005 ). Kemampuan manufaktur, harus
dipergunakan secara tepat, sehingga dapat menjadi sebuah senjata yang unggul
dalam sebuah perencanaan stategi ( Skinner, 1969 ).Untuk mencapai sebuah
strategy yang telah ditetapkan oleh organisasi dalam rangka mempunyai
keunggulan kompetitif, maka para pimpinan perusahaan, manajer operasi, haruslah
bekerja dalam sebuah sistem yang ada pada proses perencanaan strategis Brown ,
2005 ). Kemampuan manufaktur, harus dipergunakan secara tepat, sehingga dapat
menjadi sebuah senjata yang unggul dalam sebuah perencanaan stategi ( Skinner,
1969 ).
Perencanaan strategis secara eksplisit berhubungan dengan manajemen
perubahan, hal ini telah menjadi hasil penelitian beberapa ahli (e.g., Ansoff,
1965; Anthony,1965; Lorange, 1980; Steiner, 1979). Lorange (1980), menuliskan,
bahwa strategic planning adalah kegiatan yang mencakup serangkaian proses dari
inovasi dan merubah perusahaan, sehingga apabila strategic planning tidak
mendukung inovasi dan perubahan, maka itu adalah kegagalan
Faktor Waktu dan
Perencanaan
Factor waktu dan
mempunyai pengaruh sangat besar terhadap perencanaan dalam tiga hal, yaitu:
1. waktu sangat
diperlukan untuk meaksanakan perencanaan efektif
2. waktu sering
diperlukan untk melanjutkan setiap langkah perencanaan
tanpa informasi lengkap
tentang variable-variabel dan alternatif-
alternatif, karena waktu
diperlukan untuk mendapatkan data dan
memperhitungkan semua
kemungkinan.
3. jumlah waktu yang
akan dicakup dalam rencana harus dipertimbangkan.
Faktor waktu lainnya
yang mempengaruhi perecanaan adalah seberapa sering rencana-rencana harus
ditinjau kembali dan diperbaiki. Ini tergantung pada sumber daya yang tersedia
dan derajat ketetapan perencanaan manajemen.
Rencana jangka pendek,
menengah dan panjang
Rencana – rencana jangka
pendek mencakup berbagai rencana dari satu hari sampai satu tahun;
rencana-rencana jangka menengah mempunyai rentangan waktu antara beberapa bulan
sampai tiga tahun; dan rencana- rencana jangka panjang mengikuti kegiatan
selama dua sampai lima tahun, dengan beberapa rencana yang diproyeksikan dua
puluh lima tahun atau lebih dimasa yang akan datang. Perencanaan jangka panjang
berkenaan dengan perencanaan strategic.
PENETAPAN
TUJUAN
misi dan
tujuan organisasi
Misi Dan Tujuan Organisasi
Sebelum organisasi menentukan tujuannya, terlebih dulu menetapkan misi / maksud
organisasi. Misi adalah suatu pernyataan umum dan abadi tentang maksud
organisasi. Sedangkan Misi organisasi adalah maksud khas (unik) dan mendasar yang
membedakan organisasi dari organisasi-organisasi lainnya dan
mengidentifikasikan ruang lingkup operasi dalam hal produk dan pasar.
Etzioni mendefinisikan tujuan organisasi sebagai :
Suatu
pernyataan tentang keadaan yang diinginkan dimana organisasi bermaksud
untuk merealisasikan
Pernyataan
tentang keadaan di waktu yang akan datang di mana organisasi sebagai
kolektifitas mencoba untuk menimbulkannya
2 unsur penting tujuan adalah :
Hasil-Hasil
akhir yang diinginkan di waktu mendatang dengan mana
Usaha-uasaha
/ kegiatan-kegiatan sekarang diarahkan
Tujuan dapat berupa tujuan umum / khusus , tujuan akhir / tujuan antara.
Tujuan Umum (tujuan strategic) secara operasioanal tidak dapat berfungsi
sebelum dijabarkan terlebih dahulu kedalam tujuan-tujuan khusus yang lebih
terperinci sesuai dengan jenjang manajemen, sehingga membentuk hirarki tujuan.
Berbagai Fungsi Tujuan Organisasi
Pedoman
Bagi Kegiatan, melalui penggambaran hasil-hasil di waktu yang akan datang.
Fungsi tujuan memberikan arah dan pemusatan kegiatan organisasi mengenai
apa yang harus dan tidak harus dilakukan
Sumber
Legitimasi, akan meningkatkan kemampuan organisasi untuk mendapatkan
sumber daya dan dukungan dari lingkungan di sekitarnya
Standar
Pelaksanaan, bila tujuan dilaksanakan secara jelas dan dipahami, akan
memberikan standar langsung bagi penilaian pelaksanaan kegiatan (prestasi)
organisasi
Standar
Motivasi, berfungsi sebagai motivasi dan identifikasi karyawan yang
penting. Dalam kenyataannya, tujuan organisasi sering memberikan insentif
bagi para anggota
Dasar
Rasional Pengorganisasian, tujuan organisasi merupakan suatu dasar
perancangan organisasi
Tipe-Tipe Tujuan
Klasifikasi tujuan dari Penow bagi organisasi pada umumnya dibedakan
menjadi 5 tujuan menurut “sudut pandangan mereka yang berkepantingan” , yaitu :
Tujuan Kemasyarakatan (Societal Goals),
berkenaan dengan kelas-kelas organisasi luas yang memenuhi
kebutuhan-kebutuhan masyarakat
Tujuan Keluaran (Output Goals),
berkenaan dengan jenis-jenis keluaran tertentu dalam bentuk fungsi-fungsi konsumen.
Contoh : barang- barang konsumen, jasa-jas bisnis
Tujuan Sistem (System Goals),
cara pelaksanaan fungsi organisasi tidak tergantung pada barang / jasa
yang diproduksi / tujuan yang diambil
Tujuan Produk (Product Goals) / Tujuan
Karakteristik Produk, berbagai karakteristik barang- barang /
jasa-jasa produksi
Tujuan Turunan (Derived Goals),
tujuan digunakan organisasi untuk meletakkan kekuasaanya dalam pencapaian
tujuan lain
Proses Penetapan Tujuan
Merupakan usaha untuk menciptakan nilai-nilai tertentu melalui berbagai
kegiatan yang akan dilaksanakan organisasi. 6 Unsur dasar yang melatarbelakangi
penetapan tujuan organisasi adalah :
Barang
dan jasa yang diproduksi organisasi akan dapat memberikan berbagai
manfaat, paling sedikit sama dengan harganya
Barang
dan jasa dapat memuaskankebutuhan konsumen/ langganan
Teknologi
yang digunakan dalam proses produksi akan menghasilkan barang dan jasa
dengan biaya dan kualitas bersaing
Kerja
keras dan dukungan seluruh sumber dayanya, organisasi dapat beroperasi
dengan baik
Pelayanan
manajemen akan memberikan public image yang mengguntungkan, sehingga
mereka bersedia menanamkan modal dan menyumbangkan tenaganya untuk
membantu sukses organisasi
Perusahaan
mempunyai konsep diri (self concept) yang dapat dikomunikasikan dan
ditularkan kepada para karyawan dan pemegang saham organisasi.
Bidang-Bidang Tujuan
Peter Drucker dan GE, mengidentifikasikan 8 bidang pokok di mana
perusahaan harus menetapkan tujuan :
Posisi
Pasar
Produkivitas
/ Efesiensi, adalah rasio antara masukkan (tenaga kerja, peralatan dan
keuangan) dengan keluaran organisasi
Sumber
Daya Phisik dan Keuangan, tujuan harus ditetapkan dengan memperhatikan
mesin dan peralatan serta penyediaan bahan baku
Profitabilitas
Inovasi
Prestasi
dan Sikap Karyawan
Prestasi
dan Pengembangan Manajer
Tanggung
Jawab Sosial dan Publik
Kebutuhan Penyeimbangan Tujuan
Hampir semua organisasi mempunyai serangkaian tujuan yang berganda untuk
memnihi permintaan “trade off” dari berbagai pihak berkepentingan yang terlibat
dalam operasi organisasi. Akibatnya, sering menimbulkan konflik antara
pihak-pihak tersebut. Dalam proses pencapaian tujuan, manajemen harus
menentukan keseimbangan / campuran optimum tujuan-tujuan dam memadukan berbagai
kepentingan pihak-pihak yang terlibat dalam organisasi.
Perumusan Tujuan
Tujuan dirumuskan dengan mempertimbangkan seluruh kekuatan yang terlibat dalam
operasi organisasi. Perumusan tujuan merupakan Hasil usaha perpaduan untuk
memuaskan semua pihak / himpunan berbagai tujuan individu dan organisasi.
Agar perumusan tujuan efektif manajer perlu memperhatikan beberapa ketentuan
sebagao berikut :
Proses
perumusan tujuan hendaknya melibatkan individu-individu yang bertanggung
jawab terhadap pencapaian tujuan
Manajer
puncak (sebagai perumus tujuan umum) hendaknya bertanggung jawab untuk
menurunkan tujuan-tujuan pada tingkatan yang lebih rendah
Tujuan
harus realistic, diselaraskan dengan lingkungn internal dan eksternal
Tujuan
harus jelas, beralasan dan bersifat menantang anggota organisasi
Tujuan
umum hendaknya dinyatakan secara sederhana agar mudah dipahami dan diingat
oleh pelaksana
Tujuan
bidang fungsional organisasi harus konsisten dengan tujuan umum
Manajemen
harus selalu meninjau kembali tujuan telah ditetapkan.
MANAGEMEN BY OBJECTIVE (MBO) oleh Peter Drucker :
Berkenaan dengan penetapan prosedur-prosedur formal yang dimulai dengan
penetapan tujuan dan dilanjutkan dengan serangkaian kegiatan (langkah) sampai
peninjauan kembali pelaksanaan kegiatan. Gagasan dasar MBO adalah bahwa MBO
merupakan proses partisipatif, secara aktif melibatkan manajer dan para anggota
pada setiap tingkatan organisasi.
Bidang pokok tujuan adalah : Posisi Pasar, Inovasi, Produktivitas,
Sumber Daya Fisik Serta Keuangan.
MBO dapat dicapai melalui beberapa upaya untuk efektivitas dari program MBO
(unsur evektifitas MBO) , yaitu :
Pendidikan
dan pelatihan bagai manajer
Keterikatan
antara tujuan pribadi dan tujuan organisasi
Pelaksanaan
umpan balik secara efektif
Didorong
adanya peserta dari bawahan
Keunggulan dari manajemen berdasarkan sasaran MBO adalah : Meningkatkan
komunikasi antara manajer dan bawahan
Strategi program untuk menentukan dan mencapai tujuan organisasi dan
melaksanakan misinya. Rangkaian tujuan sebagai bagian proses MBO harus spesifik
dan dapat diukur
Kekuatan Dan Kelemahan MBO
Kebaikan-kebaikan program MBO :
Memungkinkan
para individu mengetahui apa yang diharapkan dari mereka
Membantu
dalam proses perencanaan dengan membuat para manajer menetapakan tujuan
dan sasaran
Memperbaiki
komunikasi antara manajer dan bawahan
Membuat
individu lebih memusatkan perhatiannya pada tujuan organisasi
Membuat
proses evaluasi lebih dapat disamakan melalui pemusatan pada pencapaian
tujuan tertentu
Kelemahan-kelemahan MBO, mempunyai 2 katagori :
Kelemahan-Kelemahan
yang melekat (inherent) mencakup konsumsi waktu dan usaha yang cukup besar
dalam proses belajar untuk menggunakan teknik-teknik MBO, serta
meningkatkan banyaknya kertas kerja
Menyangkut
masalah pokok yang harus dikendalikan agar program MBO sukses :
Gaya
dan dukungan manajemen
Penyesuaian
dan perubagan MBO
Keterampilan-
Keterampilan antar pribadi
Deskripsi
jabatan
Penetapan
dan pengorganisasian tujuan
Pengawasan
metoda pencapaian tujuan
Konflik
anatara kreativitas dan MBO
PERBUATAN
KEPUTUSAN
Tipe-tipe keputusan
Tipe-tipe keputusan dapat dibagi menjadi 3 yaitu:
Keputusan-keputusan yang di
program(programmed decisions) adalah satu keputusan yang
dibuat menurut kebiasaan, aturan dan prosedur.keputusan ini rutin dan
dilakukan berulang-ulang.
Keputusan-keputusan yang tidak di
program(non-programmed decisions)adalah suatu keputusan
yang berkenan dengan masalah-masalah khusus , khas dan tidak terbiasa.
Keputusan-keputusan dengan kepastian ,
resiko dan ketidak pastian, dimana pembuatan
keputusannya untuk masa depan atau masa yang akan datang.
3 macam keputusan-keputusan kepastian, resiko dan ketidak
pastian.
a) Dalam kondisi kepastian(certainly),bahwa
menejer dapat mengetahui apa yang akan terjadi diwaktu yang akan datang sebab
tersedia informasi yang akurat, terpecaya dan dapat diukur sebagai dasar
keputusan.
b) Dalam kondisi resiko/risk,
bahwa manajer mengetahui besarnya probabilitas kemungkinan hasil ,tetapi
informasi yang lengkap tidak tersedia.
c) Kondisi ke tidak pastian
(uncertainty),bahwa manajer tidak dapat mengetahui probabilitas dan
tidak mengetahui hasil-hasil dan menyangkut keputusan kritis dan yang paling
menarik.keputusan dapat diambil dengan menggunakan metode kuantitatif(perhitungan
statistik) untuk mengantisipasidan memperkirakannya .
Proses pembuatan keputusan yang efektif:
Pemahaman dan perumusan masalah,bahwa
setiap keputusan harus dapt dipahami dengan perumusan masalah yang tepat
dan akurat.
Pengumpulan dan analisa yang relevan,bahwa
setiap pengumpulan keputusan harus mempunyai analisa yang relevan dan
nyata dalam pengambilan keputusan.
Pengembangan alternatif-alternatif ,bahwa
setiap pengembangan keputusan-keputusan dalam perumusan dan pengumpulan
data harus dikembangkan secara alternatif-alternatif suatu keputusan.
Evaluasi alternatif-alternatif,bahwa
setiap mengevaluasi suatu keputusan harus dengan komposisi,data yamg
lemgkap dan seimbang.
Pemilihan alternatif terbaik,bahwa
setiap pemilihan suatu keputusan harus dengan konsep-konsep data
alternatif yang terbaik.
Implementasi keputusan,bahwa
setiap keputusan harus mempunyai perlengkapan yang matang dalam mengambil
suatu keputusan.
Evaluasi hasil-hasil keputusan,bahwa
setiap keputusan harus mempunyai hasil-hasil yang akurat ,analisa yang
tepat.yang nantinya dapat di evaluasi dan di kembangkan kembali sehingga
menjadi hasil yang memuaskan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar